Program CKG Sentuh 43,9 Juta Warga! Ini 3 Penyakit yang Paling Banyak Ditemukan

Jakarta Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas pemerintah terus menunjukkan dampak besar bagi masyarakat. Hingga akhir Oktober 2025, lebih dari 46,9 juta orang telah mendaftar, dan 43,9 juta di antaranya sudah menerima layanan kesehatan gratis di berbagai wilayah Indonesia.

Program ini dilaksanakan di 10.000 puskesmas dan 125.000 sekolah, mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, anemia, serta status gizi. Selain memberikan layanan langsung kepada masyarakat, CKG juga berperan penting dalam menghasilkan data kesehatan nasional yang menjadi dasar kebijakan publik di tingkat pusat dan daerah.

Dari hasil pemeriksaan nasional, tiga penyakit paling banyak ditemukan adalah:

1. Obesitas sentral (perut buncit)

2. Diabetes melitus

3. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa program ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat di berbagai daerah.

“Program Cek Kesehatan Gratis bukan sekadar pemeriksaan. Ini adalah langkah nyata untuk membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat,” ujar Aji dikutip dari laman resmi Kemenkes.

Selain CKG, pemerintah juga mencatat kemajuan signifikan dalam penanganan tuberkulosis (TBC). Berdasarkan data Sistem Informasi TBC (SITB) per 5 Oktober 2025, 621 ribu kasus TBC berhasil ditemukan, atau 57% dari estimasi nasional, dan 90% pasien telah menjalani pengobatan.

Program Terapi Pencegahan TBC (TPT) juga mengalami peningkatan pesat, dengan 143.284 orang sudah menjalani terapi hingga September 2025 — naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kini, lebih dari 7.000 puskesmas menggunakan sistem digital pemantauan pengobatan, memperkuat deteksi dini serta pengawasan pasien. Di sejumlah daerah padat dan terpencil, strategi door-to-door screening tetap digencarkan untuk memastikan tak ada warga yang terlewat.

Program CKG menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun masyarakat sehat, produktif, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. (WK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *