Lampung Kejar Eliminasi Malaria 2030, Fokus Utama di Pesawaran yang Masih Endemis

Pesawaran, 6 November 2025

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menegaskan komitmennya mempercepat eliminasi malaria, dengan fokus utama pada Kabupaten Pesawaran yang hingga kini masih berstatus daerah endemis sedang dan menjadi satu-satunya wilayah di Lampung yang belum memperoleh sertifikat eliminasi malaria.

Langkah tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Field Oversight Visit (FOV) Technical Working Group (TWG) Program Malaria 2025 di Markas Komando Brigif 4 Marinir Angkatan Laut, Pesawaran, Kamis, 6 November 2025.

Rapat dipimpin oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, dan dihadiri perwakilan TWG Malaria, unsur TNI, serta jajaran dinas kesehatan kabupaten/kota.

Pesawaran Jadi Fokus Utama Penanganan

Dalam arahannya, Wagub Jihan Nurlela menyampaikan bahwa kasus malaria di Pesawaran masih cukup tinggi dan menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu penyebab utamanya adalah banyaknya tambak tidak produktif yang menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk penyebab malaria.

“Pemkab Pesawaran harus segera membentuk Tim Percepatan Eliminasi Malaria yang melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI dan tenaga kesehatan. Langkah ini penting agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi,” tegas Jihan.

Ia juga meminta penguatan strategi 3T (testing, tracing, treatment) di lapangan agar setiap kasus dapat terdeteksi dan tertangani secara cepat. Selain itu, edukasi masyarakat dinilai krusial, terutama menjelang musim penghujan, agar warga aktif menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu, dan mengikuti program fogging rutin.

Dukungan Anggaran dan Pengawasan Terpadu

Wagub Jihan memastikan bahwa Pemprov Lampung akan memberikan dukungan anggaran yang memadai untuk memperkuat program pengendalian penyakit dan percepatan eliminasi malaria di daerah.

“Kita perlu memperkuat sistem pengawasan dan pelaporan agar setiap kasus cepat terpantau. Testing, tracing, dan treatment harus dijalankan dengan konsisten,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan TWG Malaria, Prof. Emil, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemprov Lampung dalam mendukung eliminasi malaria, khususnya di Pesawaran.

Namun, ia juga mengingatkan agar daerah-daerah yang sudah memperoleh sertifikat eliminasi tidak lengah dan tetap menjaga capaian bebas malaria dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kasus baru.

Menuju Lampung Bebas Malaria 2030

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi lintas sektor antara pemerintah, dunia kesehatan, dan masyarakat.

Dengan strategi terpadu, Pemprov Lampung optimistis dapat mempercepat capaian target nasional eliminasi malaria tahun 2030 dan mewujudkan Lampung bebas malaria secara menyeluruh. (WK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *