Herman Batin Mangku di Mata DPP-KoPI: Figur Kritis, Berwibawa, dan Penuh Karisma

Herman Batin Mangku

Dalam tubuh Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP-KoPI), nama Herman Batin Mangku tak pernah lepas dari penghormatan dan kekaguman. Sebagai seorang jurnalis senior, Herman bukan hanya dikenal karena pengalaman panjangnya di dunia media, tetapi juga karena karakter khas yang ia miliki: tajam dalam berpikir, kritis dalam bertutur, dan konsisten membela nilai-nilai jurnalisme independen.

Sosoknya semakin menonjol saat tampil sebagai pembawa materi atau host dalam acara KoPI Discussion yang digelar pada Sabtu, 3/5/25, di Universitas Tulang Bawang, Bandar Lampung. Dalam forum itu, Herman menunjukkan kelasnya. Dengan gaya khasnya yang tenang namun penuh wibawa, ia memandu jalannya diskusi secara cerdas dan mengalir, menciptakan suasana santai namun tetap bermakna.

Herman, pimpinan heloindonesia.com ini bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga mampu membaca situasi dengan sangat baik. Ia menyelipkan humor segar di antara pernyataan-pernyataan kritisnya, membuat forum yang biasanya serius berubah menjadi ruang diskusi yang menyenangkan. Tak heran, tawa lepas terdengar dari para peserta sepanjang acara hingga selesai.

Karena itulah, tidak salah jika Jeffry Noviansyah, Ketua DPP-KoPI, bersama jajaran pengurus lainnya mempercayakan Herman Batin Mangku untuk menjadi host dalam acara diskusi rutin organisasi tersebut. Pilihan ini terbukti tepat, karena Herman mampu menjembatani antara kedalaman isu dan keakraban suasana, sehingga membuat diskusi terasa hidup.

DPP-KoPI memandang Herman sebagai sosok yang tidak hanya menjalani profesi jurnalis, tetapi juga menghidupinya sebagai bagian dari perjuangan mendidik masyarakat dan kritisi dalam pembangunan daerah. Pola pikirnya yang progresif dan idenya dalam menyuarakan hal-hal penting menjadikan ia salah satu contoh dalam organisasi.

Dalam dunia yang semakin cepat berubah, figur seperti Herman Batin Mangku menjadi penting, apalagi ia juga selaku Dewan Penasehat di DPP-KoPI. Ia mampu menjadi pengingat bahwa jurnalisme bukan sekadar menyampaikan berita, tetapi juga membentuk cara pandang kritis masyarakat dan memperkuat pondasi demokrasi, terutama di tingkat lokal. | Je

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *