Jakarta – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, meminta pihak pengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk lebih terbuka dan komunikatif terkait jumlah truk yang masuk untuk bongkar-muat. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kemacetan panjang seperti yang terjadi pada Kamis (17/8) sore hingga malam.
“Kami sangat berharap ada keterbukaan dari pihak Pelabuhan, setidaknya bisa dilaporkan ke Kapolres agar kami bisa bersiap menghadapi lonjakan kendaraan,” ujar Komarudin saat meninjau langsung kemacetan di kawasan tersebut pada Jumat (18/4).

Ia menyebut, sejak awal tidak ada transparansi data dari pihak pelabuhan. Berdasarkan informasi yang diterima, kapasitas pelabuhan hanya 3.000 truk, namun dalam dua hari terakhir justru tercatat ada 4.500 truk yang masuk.
“Menurut pengakuan salah satu staf, kapasitas maksimal hanya 3.000 truk, tapi kenyataannya yang masuk melebihi 4.500. Ini tentu berdampak pada daya tampung, pelayanan, dan sistem ngetap kendaraan,” tambahnya.
Komarudin mengatakan, kelalaian ini sudah dilaporkan ke pimpinan Polda Metro Jaya. Sementara itu, kemacetan yang sempat melumpuhkan beberapa ruas jalan di sekitar pelabuhan kini sudah mulai terurai. Meski demikian, diperkirakan akan ada lonjakan truk lagi pada hari berikutnya.