Pringsewu – Menyambut Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2025, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pringsewu mempertegas komitmennya menghadirkan listrik andal bagi penguatan sektor pariwisata. Hal ini ditunjukkan melalui penyalaan pasang baru listrik di Hotel Regency Pringsewu dengan daya 82.500 VA.
Hotel yang telah beroperasi sejak Maret 2015 tersebut kini semakin siap melayani tamu dengan fasilitas ballroom baru yang diresmikan pada 29 Agustus lalu.
Manager PLN UP3 Pringsewu, Eka Nurwati, menyatakan langkah ini menjadi bukti nyata dukungan PLN terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami mendukung penuh kebutuhan listrik pelanggan, terutama sektor usaha yang mendorong perkembangan pariwisata dan ekonomi daerah. Dengan tambahan daya, operasional Hotel Regency akan semakin lancar dan mampu memberikan layanan terbaik kepada para tamu,” ujar Eka.
Sementara itu, General Manager Hotel Regency, Bambang, mengapresiasi respons cepat PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik.
“Ketersediaan listrik andal sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan. Ballroom baru ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan maupun masyarakat yang membutuhkan fasilitas pertemuan di Pringsewu,” jelasnya.
Pringsewu sendiri memiliki berbagai destinasi wisata unggulan seperti Bukit Pangonan, Talang Indah, dan Air Terjun Sidoharjo yang kian diminati wisatawan. Secara lebih luas, Provinsi Lampung mencatat 17,87 juta kunjungan wisatawan domestik sepanjang 2024, melampaui target yang ditetapkan pemerintah daerah.
Selain memastikan keandalan pasokan listrik, PLN UP3 Pringsewu juga terus mengajak pelanggan memanfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk kemudahan layanan, mulai dari pasang baru, tambah daya, hingga pengaduan kelistrikan secara cepat, transparan, dan efisien.
Melalui upaya ini, PLN UP3 Pringsewu berharap dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperkuat sektor pariwisata di Lampung. Komitmen tersebut selaras dengan semangat Hari Pelanggan Nasional dan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya cita keempat mengenai pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.