New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri perdagangan Jumat (21/3) dengan penguatan, didorong oleh pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang membuka peluang pelonggaran tarif terhadap China.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,08 persen ke level 41.985, sementara S&P 500 juga menguat 0,08 persen menjadi 5.667. Indeks Nasdaq Composite mencatat kenaikan lebih tinggi, yaitu 0,52 persen ke 17.784.
Pasar Saham Terangkat oleh Kebijakan Trump
Penguatan ini terjadi setelah Trump mengisyaratkan fleksibilitas dalam kebijakan tarif terhadap China dan berencana berdiskusi dengan perwakilan dari Negeri Tirai Bambu dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa tarif tersebut bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS.
Sebelumnya, ketidakpastian mengenai waktu dan besaran tarif sempat menekan pasar dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini menciptakan kekhawatiran bagi investor terkait keuntungan perusahaan dan arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).
Namun, tekanan tersebut mulai mereda. S&P 500 sempat naik lebih dari 1 persen pada Rabu (19/3) setelah The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga dan memberi sinyal kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.
“Ketidakpastian kebijakan perdagangan, prospek pertumbuhan ekonomi AS, dan arah kebijakan The Fed masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar,” ujar Michael Arone, Kepala Strategi Investasi AS di State Street Global Advisors, Boston.
Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menambahkan bahwa bank sentral masih perlu mengamati dampak kebijakan Trump terhadap perekonomian AS sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Pergerakan Saham: FedEx & Nike Melemah, Boeing Menguat
Di sisi korporasi, beberapa saham mengalami pergerakan signifikan:
– FedEx turun 6,45 persen setelah memangkas proyeksi laba tahun penuh akibat melemahnya ekonomi industri AS. Saham UPS ikut turun 1,61 persen. Hal ini sempat menekan Indeks Transportasi Dow Jones, yang turun hingga 2,7 persen sebelum akhirnya hanya melemah 0,2 persen.
– Nike menjadi saham dengan performa terburuk di Dow Jones, melemah 5,46 persen setelah merilis proyeksi penurunan pendapatan kuartal IV yang lebih buruk dari perkiraan analis.
– Boeing naik 3,06 persen setelah memperoleh kontrak pemerintah untuk memproduksi jet tempur canggih bagi Angkatan Udara AS. Sementara itu, pesaingnya Lockheed Martin justru turun 5,79 persen.
Tingginya Volume Perdagangan di Tengah “Triple Witching”
Perdagangan Jumat (21/3) juga ditandai dengan berakhirnya kontrak derivatif triwulanan untuk saham, opsi indeks, dan kontrak berjangka—fenomena yang dikenal sebagai “triple witching”, yang sering kali meningkatkan volatilitas pasar.
Pada sesi ini:
– S&P 500 mencatatkan 9 rekor tertinggi baru dan 16 rekor terendah baru dalam 52 minggu terakhir.
– Nasdaq membukukan 38 rekor tertinggi baru dan 188 rekor terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 21,05 miliar saham, jauh di atas rata-rata 16,47 miliar saham dalam 20 hari terakhir. Ini menjadi sesi perdagangan tersibuk sejak 7 Januari 2025.