China Peringatkan Negara Lain Agar Tidak Menjalin Kesepakatan Ekonomi Lebih Luas dengan AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque

Internasional – China mengeluarkan peringatan kepada negara-negara lain untuk tidak mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan Amerika Serikat, karena langkah tersebut dianggap dapat merugikan China.

Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa pihaknya tetap menghormati upaya penyelesaian perang tarif yang dimulai oleh Presiden AS Donald Trump. Namun, China menegaskan bahwa mereka akan menentang setiap pihak yang membuat kesepakatan dengan AS yang berpotensi merugikan negara tersebut.

Beijing juga memperingatkan akan mengambil tindakan balasan yang tegas jika ada negara yang berusaha mencapai kesepakatan semacam itu. Peringatan ini disampaikan sebagai respons atas laporan yang menyebutkan bahwa Trump berencana menekan negara-negara lain untuk membatasi perdagangan dengan China sebagai imbalan atas pengecualian tarif dari AS.

“Amerika Serikat telah menyalahgunakan tarif terhadap semua mitra dagang dengan alasan ‘kesetaraan’, sambil memaksa negara-negara lain untuk memulai negosiasi ‘tarif timbal balik’ dengan mereka,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China.

China menegaskan bahwa mereka bertekad dan mampu menjaga hak serta kepentingannya, dan siap memperkuat solidaritas dengan semua pihak terkait.

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan Trump tengah bersiap menekan negara-negara yang ingin mendapatkan pengurangan atau pengecualian tarif dari AS untuk membatasi perdagangan dengan China, termasuk melalui sanksi moneter.

Pada awal bulan ini, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menyatakan bahwa hampir 50 negara telah menghubunginya untuk membahas tarif tambahan yang diberlakukan oleh Presiden Trump.

Beberapa pembicaraan bilateral mengenai tarif sudah berlangsung, seperti dengan Jepang yang sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan impor kedelai dan beras sebagai bagian dari negosiasi dengan AS.

Di sisi lain, Indonesia berencana untuk meningkatkan impor makanan dan komoditas dari Amerika Serikat sambil mengurangi pesanan dari negara lain.

Pada 2 April lalu, Trump memutuskan untuk menangguhkan sementara tarif tinggi yang diumumkan terhadap puluhan negara, kecuali terhadap China, yang tetap dikenakan tarif terbesar sebagai bagian dari kebijakan perdagangan AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *