Tren Liburan 2025: Wisatawan Pilih Liburan Lebih Lama dan Mendalam, Ini Alasannya

Ilustrasi yoga Foto: Shutterstock

Tren perjalanan terus berkembang seiring waktu, dan di tahun 2025 ini, ada perubahan signifikan dalam cara wisatawan merencanakan liburan. Dilaporkan oleh Mental Floss berdasarkan penelitian Skift Research, terdapat peningkatan sebesar 24 persen dalam jumlah perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat tahun ini, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun, yang menarik bukan hanya soal jumlah perjalanan, tetapi juga durasi liburan yang semakin panjang. Banyak wisatawan kini memilih untuk mengambil liburan lebih lama, fokus pada pengalaman yang lebih mendalam, dibandingkan hanya sekadar berkunjung ke destinasi populer dalam waktu singkat yang biasanya padat pengunjung.

Peningkatan Durasi Liburan: Keinginan untuk Menyelami Budaya Lokal

Ilustrasi traveling di Korea. Foto: Travel man/Shutterstock
Ilustrasi traveling di Korea. Foto: Travel man/Shutterstock

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi perubahan ini adalah keinginan wisatawan untuk benar-benar menyelami budaya lokal. Dulu, banyak orang berlomba-lomba mengunjungi sebanyak mungkin tempat dalam waktu sesingkat mungkin. Namun sekarang, mereka lebih memilih untuk tinggal lebih lama di satu destinasi dan mengeksplorasi segala aspek dari tempat tersebut secara menyeluruh.

Tidak hanya itu, wisatawan juga semakin menghindari destinasi wisata yang ramai dan lebih memilih lokasi yang lebih tenang dan tersembunyi. Keterdesakan di destinasi populer kini mendorong banyak orang untuk beralih ke tempat-tempat yang menawarkan ketenangan dan keaslian.

Pengaruh Industri Wellness dan Gaya Hidup Mindful

Selain itu, tren dalam industri wellness atau kesehatan mental dan fisik turut mempengaruhi preferensi perjalanan. Kegiatan seperti meditasi, yoga, dan retret spiritual kini lebih diminati, menggantikan pesta atau eksplorasi ekstrem yang dulu sering dianggap sebagai bagian dari liburan. Ini beriringan dengan tren mindfulness, gaya hidup tanpa alkohol, dan fenomena JOMO (Joy of Missing Out) — sebuah gerakan yang menekankan kebahagiaan melalui pemilihan aktivitas yang lebih santai dan jauh dari keramaian.

Liburan Panjang: Lebih dari Sekadar Pelesiran, Tapi Pemulihan Diri

Liburan panjang kini dipandang lebih dari sekadar waktu untuk bersenang-senang. Banyak orang mulai melihatnya sebagai kesempatan untuk pemulihan mental dan fisik. Di tengah dunia kerja yang semakin cepat dan penuh tekanan, banyak yang merasa bahwa liburan panjang menjadi kebutuhan untuk menjauh sejenak dari rutinitas, merenung, dan kembali dengan semangat baru.

Tren ini mencerminkan perubahan pola pikir yang signifikan, di mana liburan bukan hanya sekadar waktu untuk “break,” tetapi menjadi bagian integral dari gaya hidup sehat dan seimbang. Di tahun 2025, semakin banyak orang yang menjadikan waktu liburan sebagai prioritas, bukan hanya pelengkap dalam kehidupan mereka.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *